14 Satwa Endemik di Pulau Jawa yang Hampir Punah

Satwa Endemik Jawa - Satwa endemik adalah jenis satwa asli yang mendiami suatu daerah tertentu, dimana jenis satwa tersebut tidak ditemukan di daerah lain dan terkadang jenis satwa ini menjadi ciri khas dari suatu daerah. Pulau Jawa memiliki beberapa satwa endemik yang diantaranya berstatus hampir punah. Berikut adalah beberapa satwa endemik pulau jawa yang saya informasikan untuk anda.

1. Biul Slentek (Melogale orientalis)
Sumber : http://rumahfinia36.blogspot.co.id/
Hewan ini adalah endemik di Jawa dan Bali, Indonesia. Di Jawa Tengah, di mana ia ditemukan, disebut nyentek; sementara dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Javan Ferret-badger.

Ciri Fisik
Hewan ini berukuran kecil dengan panjang kepala hingga badan sekitar 300-400 mm, dan ekornya antara 45-50% panjang kepala dan tubuhnya tadi. Warna tubuhnya kecoklatan, dengan pola-pola putih di kepalanya. 

2. Landak Jawa  (Hystrix javanica)
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/
Meskipun tidak terdaftar sebagai hewan yang terancam eksistensinya di alam oleh IUCN, landak jawa diburu orang karena di beberapa tempat merusak tanaman budidaya. Daging landak juga dibuat sate di beberapa tempat.

Ciri Fisik
Pada bagian kepala, tubuh dan ekor ditutupi oleh duri yang tebal dan kaku yang panjangnya dapat mencapai 20 cm. Duri tersebut berwarna kecoklatan atau kehitaman. Setiap duri yang ada pada tubuh landak tertanam di dalam kulit. Duri melekat pada otot yang berfungsi sebagai penarik duri tersebut ke atas (penegang) ketika ada ancaman yang mendekat.

3. Kancil (Tragulus javanicus)
Sumber : Brilio.net
Kancil banyak tersebar di Jawa dan bali, makannya adalah rerumputan, sehingga mudah dicari dan tidak mahal. Juga, dalam pembudidayaannya, yang perlu diperhatikan adalah pengamatan lingkungan dari binatang buas dan penyakit yang menyerangnya.

Ciri Fisik
Kancil hampir serupa dengan rusa, tetapi jauh lebih kecil dan tidak bertanduk. Tungkainya ramping dan punggungnya sangat melengkung. Hewan jantan mempunyai gigi taring panjang di rahang atas yang menonjol keluar bibirnya.

Panjang kepala dan badan antara 195–600 mm, dan panjang kaki belakangnya 110–150 mm. Tubuh berwarna kecokelatan, dengan garis-garis putih dan cokelat kehitaman membujur di tenggorokan dan dadanya, dan garis hitam di tengkuknya.

4. Babi Kutil  (Sus verrucosus)
Sumber: 4muda.com
Babi kutil banyak tersebar di Pulau Jawa dan Bawean. Saat ini adalah salah satu spesies babi yang endemik di pulau Jawa dan Bawean. Satwa ini dulu pernah ada di Madura tapi sekarang diperkirakan sudah punah.

Ciri Fisik
Spesies ini adalah hewan berkuku genap dalam keluarga Suidae. Ciri khusus hewan ini adalah terdapat surai yang memanjang dari kepala hingga ekor sepanjang tulang belakang. Selain itu, sebagaimana namanya, babi kutil memiliki tiga pasang tonjolan daging yang mengeras seperti kutil di sekitar moncongnya.
.
5. Owa Jawa (Hylobates moloch)
Sumber: http://1001indonesia.net/
Satwa endemik yang satu ini adalah Owa Jawa  merupakan kera kecil khas pulau Jawa, dimana ciri-cirinya tidak memiliki ekor, rambut berwarna abu-abu dan memiliki suara khusus yang indah. Selain itu, gerakannya juga sangat gesit, tapi sayang, Owa Jawa termasuk salah satu hewan yang sulit ditemukan dan dikategorikan hewan mulai langka, bahkan sudah di masukan ke kategori hewan yang hampir punah.

Ciri Fisik
Owa jawa tidak memiliki ekor, dan tangannya relatif panjang dibandingkan dengan besar tubuhnya. Tangan yang panjang ini diperlukannya untuk berayun dan berpindah di antara dahan-dahan dan ranting di tajuk pohon yang tinggi, tempatnya beraktifitas sehari-hari. Warna tubuhnya keabu-abuan, dengan sisi atas kepala lebih gelap dan wajah kehitaman.

6. Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus)
Sumber: Mongabay.co.id
Banteng Jawa merupakan satu dari lima jenis banteng yang ada di dunia, dimana satu di antaranya sudah punah. Banteng Jawa menyebar di Jawa, Madura, dan Bali, dimana dapat ditemukan di beberapa taman nasional seperti Ujung Kulon, Alas Purwo, Meru Betiri, Baluran, dan Taman Nasional Bali Barat.

Ciri Fisik
Banteng dapat mencapai tinggi sekitar 1,6m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680–810 kg,. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah dan pantat, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya, walaupun terdapat sedikit dimorfisme seksual pada ciri-ciri tersebut. 

Banteng jantan memiliki kulit berwarna biru-hitam atau atau coklat gelap, tanduk panjang melengkung ke atas, dan punuk di bagian pundak. Sementara, betinanya memiliki kulit coklat kemerahan, tanduk pendek yang mengarah ke dalam dan tidak berpunuk.

7. Macan Tutul Jawa  (Panthera pardus melas)
Sumber: http://kidnesia.com/
Macan Tutul Jawa merupakan jenis kucing terbesar di Jawa setelah Harimau Jawa yang telah dinyatakan punah. Kucing khas Jawa ini memiliki dua macam warna yaitu warna terang dan hitam. Satwa identitas Jawa Barat ini juga termasuk hewan langka dan dilindungi.

Sebagian besar Macan Tutul Jawa bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, walaupun hampir semua Taman Nasional di pulau Jawa mengklaim pernah menemukan satwa endemik ini.

Ciri Fisik
Macan Tutul Jawa ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.

8. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Sumber: AgrobisnisInfo.Com
Badak Jawa merupakan salah satu hewan endemik terlangka di dunia, dimana diperkirakan jumlah populasinya tidak lebih dari 60 ekor saja yang menyebar di Taman Nasional Ujung Kulon. Selain itu, Badak Jawa juga merupakan jenis Badak paling langka diantara lima jenis Badak yang ada di dunia, bahkan masuk daftar hewan yang terancam punah.

Sebagaimana kita ketahui, Badak adalah salah hewan purba yang masih hidup sampai sekarang, dimana Badak diperkirakan sudah ada sejak 65 juta tahun yang lalu dan diperkirakan memiliki 30 jenis.

Ciri Fisik
Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.

9. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
Sumber: Kompasiana.com
Elang Jawa merupakan salah satu hewan endemik di pulau Jawa yang statusnya hampir punah. Hewan yang identik dengan lambang negara Indonesia ini hanya bertelur 2 butir setiap tahun dan yang menetas hanya 1 butir telur saja. Sejak tahun 1992, Burung yang oleh Badan Konservasi perserikatan bangsa-bangsa yaitu Redlist dimasukan ke dalam daftar “endangered” ini dijadikan maskot hewan langka di Indonesia.

Ciri Fisik
Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor). Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap.

Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.

Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis. Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Nisaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil.

10. Lutung Jawa (Trachypithecus auratus)
Sumber: TEMPO.CO
Lutung Jawa  merupakan salah satu satwa endemik di negara Indonesia yang bisa ditemukan di pulau Jawa, Bali, dan Lombok, pulau Sempu, dan Nusa Barung. Satwa endemik yang mempunyai dua varian warna rambut yaitu hitam dan merah ini sudah dilindungi oleh undang-undang negara sejak tahun 1999 karena Lutung Jawa dianggap sebagai hewan yang rentan terhadap habitat dan pemburuan.

Ciri Fisik
Lutung jawa mempunyai ukuran tubuh sekitar 55 cm dengan panjang ekor hampir dua kali lipat panjang tubuhnya mencapai 80 cm. Berat tubuhnya sekitar 6 kg. Bulu lutung jawa (Trachypithecus auratus) berwarna hitam dan lutung betina memiliki bulu berwana keperakan di sekitar kelaminnya. 

 Lutung jawa (lutung budeng) muda memiliki bulu yang berwarna oranye. Untuk subspesies Trachypithecus auratus auratus (Spangled Langur Ebony) meliki ras yang mempunyai bulu seperti lutung jawa muda dengan warna bulu yang orange sedikit gelap dengan ujung kuning.

11. Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
Sumber: jennihorsnellphotography.com
Burung Trulek Jawa merupakan hewan langka yang hanya ada di pulau Jawa. Burung dari keluaga “Charadriidae” ini pada tahun 1994 dinyatakan oleh punah, tapi berhasil ditemukan kembali pada tahun 2000. Hingga status punah direvisi menjadi “kritis”, walaupun begitu, sampai sekarang keberadaan burung ini masih misteri antara punah atau belum. Burung ini biasanya terlihat bertengger di tempat kering di sekitar lahan basah seperti ranting atau batuan.

Ciri Fisik
Ukuran tubuh sedang, sekitar 28 cm. Bulunya berwarna coklat keabuan dengan kepala hitam. Punggung dan dada coklat keabuan, perut hitam, tungging putih. Bulu-bulu sayap terbang hitam, ekor putih dengan garis subterminal hitam lebar. Terdapat "taji" hitam pada bagian lengkung sayap. Iris coklat, paruh hitam, tungkai hijau kekuningan atau jingga. Satu hal yang khas dari burung ini adalah gelambir putih kekuningan di atas paruhnya.

12. Merak hijau (Pavo muticus)
Sumber: FaunadanFlora.com
Endemik Jawa ini sangat populer untuk peliharaan dan koleksi kebun binatang dan taman burung karena keindahan bulunya. Menghuni hutan sekunder yang tersisa di Jawa. Populasinya kecil dan terfragmentasi, tersebar hanya di bebeberapa lokasi dan mengalami penurunan.

Ciri Fisik
merak hijau mempunyai bulu yang indah. Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengkilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.

13. Betet jawa (Psittacula alexandri)
Sumber: orientalbirdimages.org
Betet ini dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa-Bali. Dahulu jenis ini sangat mudah ditemukan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, populasi jenis ini menurun drastis karena perburuan untuk dijadikan burung peliharaan. Kini populasinya tersebar pada fragmen-fragmen kecil.

14. Gelatik jawa (Padda oryzivora)
Sumber: dartfordwaffler.co.uk
Burung endemik Jawa ini mengalami penurunan drastis akibat perburuan besar-besaran untuk burung peliharaan. Jenis ini sangat populer di luar negeri karena terkesan eksotis dan mudah dipelihara. Di beberapa daerah di luar Pulau Jawa (misalnya Lampung, Sulawesi Selatan dan bahkan Hawaii dan Florida) tercatat terdapat koloni baru, diduga berasal dari burung lepasan.

Ciri Fisik
Burung gelatik Jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Burung jantan dan betina serupa. Burung muda berwarna coklat.

Itulah beberapa Satwa endemik di pulau Jawa yang dapat saya informasikan untuk anda. Semoga setelah membaca artikel ini kalian tahu bahwa hewan-hewan seperti di atas mempunyai nilai penting untuk alam kita dan harus kita jaga keberadaan dan kelestariannya, sehingga dalam masa yang akan datang kita tidak hanya bisa melihat satwa ini melalui foto saja akan tetapi dapat kita lihat secara langsung. 

Semoga Bermanfaat.

2 Responses to "14 Satwa Endemik di Pulau Jawa yang Hampir Punah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel